Jumat, 19 November 2010

PERTAMBANGAN

MASALAH LINGKUNGAN DALAM PEMBANGUNAN PERTAMBANGAN/ENERGI
Menurut jenis yang dihasilkan di Indonesia terdapat antara lain pertambangan minyak dan gas bumi; logam-logam mineral seperti timah putih, emas, nikel, tembaga, mangan, air raksa, besi, belerang dan lain-lain.
Pengembangan dan pemanfaatan energi perlu secara bijaksana baik itu untuk keperluan ekspor maupun untuk pengguna dalam negara serta kemampuan penyediaan energi secara strategis dalam jangka panjang. Sebab minyak bumi sumber utama pemakaian energi yang penggunaannya terus meningkat, sedang jumlah persediaannya terbatas. Karena itu perlu adanya pengembangan sumber-sumber energi lainnya seperti batu bara, tenaga air, tenaga angin, tenaga panas bumi, tenaga matahari, tenaga nuklir dan sebagainya.
Pencemaran lingkungan sebagai akibat pengelolaan pertambangan umumnya disebabkan oleh faktor kimia, faktor fisik dan faktor biologis. Pencemaran ini biasanya lebih daripada di luar pertambangan, keadaan tanah, air dan udara setempat dari tambang mempunyai pengaruh yang timbal balik dengan lingkungannya. Sebagai contoh misalnya pencemaran lingkungan oleh CO sangat dipengaruhi oleh kerenggangan udara, pencemaran oleh tekanan panas tergantung kepada suhu, kelembaban dan aliran udara setempat.
Suatu pertambangan yang lokasinya jauh dari masyarakat atau daerah industri bila dilihat dari sudut pencemaran lingkungan lebih menguntungkan daripada lebih dekat dengan pemukiman masyarakat umum atau daerah industri. Selain itu jenis suatu tambang juga menentukan jenis dan bahaya yang bisa timbul pada lingkungan. Akibat pencemaran pertambangan batu bara akan berbeda dengan pertambangan mangan atau pertambangan gas atau minyak bumi. Keracunan mangan karena menghirup debu mangan akan menimbulkan gejala sukar tidur, nyeri dan kejang-kejang otot, ada gerakan-gerakan tubuh di luar kesadaran, kadang-kadang ada gangguan bicara dan impotensi.
Dalam rangka menghindarkan terjadinya pencemaran dan gangguan keseimbangan ekosistem baik itu yang berada di dalam lingkungan pertambangan maupun di luar lingkungan sekitarnya, maka perlu adanya pengawasan lingkungan terhadap:
1.       Cara pengolahan dan pembangunan pertambangan.
2.       Kecelakaan di pertambangan.
3.       Penyehatan lingkungan pertambangan.
4.       Pencemaran dan penyakit-penyakit yang mungkin timbul.
PENYEHATAN LINGKUNGAN PERTAMBANGAN
Yang dimaksud lingkungan pertambangan adalah lingkungan dalam tambang sendiri dan lingkungan di luar tambang seperti tempat pemukiman pekerja dan keluarganya khususnya dan masyarakat umum pada umumnya.
Pada lingkungan tambang sendiri penyehatan lingkungan dapat dilakukan dengan penerangan yang baik yang sangat berguna sebagai pencegah kecelakaan; ventilasi yang baik agar kadar debu di udara tambang berkurang, selain cara pengeboran basah yang juga akan mengurangi jumlah debu bebas di udara; sanitasi yang baik untuk menghilangkan wabah-wabah penyakit perut dan cacing di antara pekerja.
Pada lingkungan di luar pertambangan perlu adanya sanitasi yang baik berupa penyediaan air minum, pembuang kotoran, pemberantasan nyamuk, perumahan yang baik, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Santoso, Budi. 1999. Ilmu Lingkungan Industri. Jakarta: Gunadarma

Sabtu, 13 November 2010

PENGEMBANGAN ILMU TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN

MUTU LINGKUNGAN HIDUP
Pengertian mutu lingkungan hidup merupakan dasar dan pedoman untuk mencapai tujuan pengelolaan lingkungan. Tidaklah mudah untuk menentukan apa yang dimaksud dengan mutu lingkungan, oleh karena persepsi orang mengenai mutu lingkungan berbeda-beda. Pengelolaan lingkungan untuk mendapatkan kondisi optimum, didasarkan pada pertimbangan untung rugi. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka mutu lingkungan dapatlah diartikan sebagai kondisi lingkungan dalam hubungannya dengan mutu hidup. Makin tinggi derajat mutu hidup dalam suatu lingkungan tertentu, makin tinggi pula derajat mutu lingkungan tersebut dan sebaliknya.
HUBUNGAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN PEMBANGUNAN
Karena peningkatan usaha pembangunan maka akan terjadi pula peningkatan penggunaan sumber daya untuk menyokong pembangunan dan timbul permasalahan-permasalahan dan lingkungan hidup manusia. Dalam pembangunan, sumber daya alam merupakan komponen yang penting dimana sumber daya alam ini memberikan kebutuhan azasi bagi kehidupan. Proses pembangunan mempunyai akibat-akibat yang lebih luas terhadap lingkungan hidup manusia, baik akibat langsung maupun akibat sampingan seperti pengurangan sumber kekayaan alam secara kuantitif dan kualitatif, pencemaran biologis, pencemaran kimiawi, gangguan fisik dan gangguan sosial budaya. Kerugian-kerugian dan perubahan-perubahan terhadap lingkungan perlu diperhitungkan dengan keuntungan yang diperkirakan akan diperoleh dari suatu proyek pembangunan. Baru setelah itu disusun pedoman-pedoman kerja yang jelas bagi berbagai kegiatan pembangunan baik berupa industry atau bidang lain, yang memperhatikan faktor perlindungan lingkungan hidup manusia.

Sabtu, 06 November 2010

KEPENDUDUKAN

LANDASAN
1. Falsafah
Masalah kependudukan sudah menjadi perhatian manusia. Para negarawan maupun kelompok ahli sudah sering memperbincangkan tentang besarnya jumlah penduduk yang seimbang berdasarkan pertimbangan politik, militer dan faktor social ekonomi.
                Robert Malthus pada abad ke- 18 dengan teorinya yang menyatakan bahwa penduduk yang banyak merupakan penyebab kemiskinan, karena laju pertumbuhan yang mengikuti deret ukur yang tak akan pernah terkejar oleh pertambahan makanan dan pakaian yang hanya mengikuti deret hitung.
                Teori Malthus  tersebut berdasar kepada dua gagasan utama: (1) manusia selalu membutuhkan sandang pangan untuk hidup dan (2) nafsu seksual antara 2 jenis kelamin akan selalu ada dan tidak berubah sifatnya.
                Ketidakseimbangan pertambahan penduduk dengan pertambahan produksi pangan sangat mempengaruhi keadaan lingkungan hidup. Dimana lingkungan hidup diperas dan dikuras untuk memenuhi lingkungan hidup. Akibatnya lingkungan hidup makin berkurang produktivitasnya.
2. Konsep
Dalam arti luas, populasi berarti sejumlah makhluk sejenis yang mendiami tempat tertentu. Dalam tulisan ini istilah populasi hanya ditujukan untuk manusia saja.
                Dalam rangka mempelajari penduduk, kita dapat mengadakan pendekatan secara demografi, yaitu mengenai jumlahnnya, mengenai ciri-cirinya seperti umur dan jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, pendidikan dan pekerjaan, serta distribusi tempat tinggalnya. Perubahan jumlah, ciri serta distribusi, ciri serta distribusi tersebut dapat disebabkan karena adanya perubahan kelahiran (fertilitas), kematian(mortalitas) dan perpindahan penduduk (migrasi). Pengetahuan demografi diperoleh dari informasi yang dikumpulkan melalui sensus, registrasi vital dan survei penduduk.
                Di samping memuat data nyata, penduduk merupakan media dinamik tentang tingkah laku masyarakat yang perlu mendapat penelitian dan panafsiran secara sosiologi. Oleh karena itu, untuk mendapat penafsiran yang benar, seringkali gejala-gejala demografi harus diteropong pula dari berbagai ilmu seperti geografi, biologi, ekonomi, dan lainnya. Peneropongan dari berbagai ilmu ini merupakan cakupan dari ilmu kependudukan.
3. Permasalahan
Permasalahan kependudukan di Indonesia adalah pada kecepatan pertambahan penduduk Indonesia yang mencapai 2,3 persen per tahun. Hal tersebut bisa dianggap bukan merupakan masalah jika tidak diketahui kondisi demografis lainnya. Misalnya, dengan jumlah penduduk sebesar 147 juta jiwa pada tahun 1980 dan pertumbuhan sebesar 2,3 persen, maka jumlah tersebut akan menjadi mendekati 300 juta jiwa pada tahun 2010. Apakah sarana dan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan hidup rakyat dapat mengimbangi perkembangan jumlah itu?
                Ada beberapa pendekatan yang perlu dipertimbangan untuk memecahkan masalah kependudukan di Indonesia:
1.            Pendekatan untuk mengurangi  atau menghilangkan masalah-masalah atau fenomena kependudukan yang kita rasakan sebagai gangguan baik dalam kaitannya dengan segi kehidupan ideologi, politis,ekonomis, sosial budaya, hankam, maupun segi-segi kehidupan dalam kaitannya dengan penggunaan sumber-sumber alam dan lingkungan hidup.
2.            Pendekatan untuk mempengaruhi subsistem-subsistem pokok dari sistem demografik, yaitu subsistem-subsistem fertilitas, mortalitas dan mobilitas. Pendekatan ini langsung tertuju pada sebab-sebab yang pokok, dan pendekatan ini bersifat kausal. Sistem fertilitas secara langsung adalah pelayanan keluarga berencana, mortalitas dapat dipengaruhi dengan program-program kesehatan dan mobilitas dapat dipengaruhi dengan program transmigrasi dan pembangunan daerah.
3.            Pendekatan sistematis dan kausal yang dilaksanakan secara bersama-sama berdasarkan kepada dimensi pendekatan inilah kita perlu menciptakan karakteristik penduduk tertentu yang kita kehendaki .
4. Kebijaksanaan Kependudukan
Kebijaksanaan kependudukan merupakan gejala yang relatif baru. Kebijakansanaan itu meliputi penyediaan lapangan pekerjaan untuk penduduk yang menghendakinya, memberikan kesempatan pendidikan, meningkatkan kesehatan serta usaha-usaha menambah kesejahteraan penduduk lainnya.
5. Sumber Kebijaksanaan
Secara terperinci mengenai kebijaksanaan kependudukan dinyatakan dalam GBHN sebagai berikut:
a.       Kebijaksanaan kependudukan yang menyeluruh dan terpadu perlu dilanjutkan dan makin ditingkatkan serta diarahkan untuk menunjang peningkatan taraf hidup, kesejahteraan dan kecerdasan bangsa.
b.      Pelaksanaan kebijaksanaan dan program-program kependudukan yang meliputi antara lain pengendali kelahiran, penurunan tingkat kematian anak-anak, perpanjangan harapan hidup, penyebaran penduduk dan tenaga kerja.
c.       Program keluarga berencana bertujuan ganda, ialah untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil, bahagia, sejahtera.
d.      Dalam rangka mengendalikan pertumbuhan penduduk, perlu diambil langkah-langkah untuk mempercepat turunnya tingkat kelahiran.
e.      Jumlah peserta keluarga berencana perlu makin ditingkatkan atas dasar kesadaran sdcara sukarela dengan mempertimbangkan nilai-nilai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
f.        Penanganan dan pendidikan mengenai masalah kependudukan bagi seluruh lapisan masyarakat baik wanita maupun pria, terutama generasi muda.
PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN PENYAKIT YANG BERKAITAN DENGAN LINGKUNGAN HIDUP
Penyebab meningkatnya penyakit dan kematian di dunia sekarang ini antara lain perubahan yang dibuat manusia dalam lingkungan hidupnya. Perubahan ini timbul dari teknologi modern, pertambahan penduduk dan kebutuhan untuk memproduksi lebih banyak barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan dapat bermacam-macam, menakutkan dan tidak pandang bulu; mereka yang kaya dan miskin bisa menjadi korbannya. Tanpa membedakan usia, jenis kelamin atau status sosialnya. Dengan bertambahnya penduduk, masalah kesehatan sering meningkat, salah satu akibat yang mencolok dari angka kelahiran yang tinggal di negara-negara berkembang adalah berkembangnya kota-kota. Dengan kehidupan kota, timbul pula penyakit perkotaan. Makin banya penduduk berpusat di kota-kota menyebabkan makin meningkatnya polusi, melebihi kemampuan usaha manusia maupun alam dalam membersihkan air dan udara.
DAFTAR PUSTAKA
Santoso, Budi. 1999. Ilmu Lingkungan Industri. Jakarta: Gunadarma

Kamis, 04 November 2010

SUMBER DAYA ALAM

KARAKTERISTIK EKOLOGIS SUMBER DAYA ALAM
Kegiatan pembangunan membawa berbagai tingkat perubahan terhadap ekosistem, tetapi selalu diatur oleh pembatasan ekologis yang bekerja dalam suatu ekosistem alami tersebut. Hubungan antara pelestarian ekosistem dan perubahan demi pembangunan ada 3 prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu:
1.       Kebutuhan untuk memperhatikan kemampuan untuk membuat pilihan penggunaan sumber daya alam di masa depan.
2.       Kenyataan bahwa peningkatan pembangunan pada daerah-daerah pertanian tradisional yang telah terbukti berproduksi baik mempunyai kemungkinan besar untuk memperoleh pengembalian modal yang lebih besar dibanding daerah yang baru.
3.       Kenyataan bahwa penyelamatan masyarakat biotis dan sumber daya alam yang khas merupakan langkar pertama yang logis dalam pembangunan daerah baru, dengan alasan bahwa sumber alam tersebut tidak dapat tergantikan dalam arti pemenuhan kebutuhan dan aspirasi manusia , dan kontribusi jangka panjang terhadap kemantapan dan produktivitas daerah. (Dasman 1973)
Tanah Sebagai Sumberdaya Alam
Tanah merupakan kumpulan di tubuh alam di atas permukaan bumi yang mengandung benda-benda hidup dan mampu mendukung pertumbuhan tanaman. Lapisan teratas permukaan tanah biasanya mengandung banyak bahan organic dan berwarna gelap karena akumulasi bahan organic, lapisan ini merupakan lapisan utama yang disebut lapisan olah. Lapisan dibawah olah dikenal dengan lapisan bawah yang juga dipengaruhi oleh hancuran iklim tetapi tidak seintensif yang dialami lapisan olah dan mengandung lebih sedikit bahan organik. Melalui tindakan-tindakan pengolahan yang tepat dan pengembalian bahan organik keadaan fisik tanah dapat dimodifikasi.
Air Sebagai Sumberdaya Alam
Air merupakan salah satu sumber alam yang mulai terasa pengaruhnya pada bidang pertanian dan industri di berbagai tempat di dunia. Di bidang pertanian kekurangan air menjadi hambatan utama, sedangkan kebutuhan air akan meningkat karena pertambahan penduduk, peningkatan kegiatan pertanian, industri, pertambangan, serta meluasnya tempat-tempat pemukiman. Sedangkan penyediaan air dari aliran berkurang karena kemampuan hutan, bumi dan tanah kita menahan air hujan makin berkurang. Kebutuhan manusia akan air menjadi sangat nyata bila dikaitkan dengan empat hal yaitu (1) pertambahan penduduk, (2) kebutuhan makanan, (3) peningkatan industrialisasi dan (4) perlindungan ekosistem terhadap teknologi.
Cuaca Dan Iklim Sebagai Faktor Penunjang Sumberdaya Alam Dan Lingkungan
Cuaca dan iklim berfluktuasi dan berubah karena alam, dan juga karena manusia. Perubahan karena manusia berpangkal dari pertambahan penduduk yang menyebabkan bertambahnya jumlah energi secara langsung ke dalam udara, pembukaan tanah yang menyebabkan terjadinya perubahan permukaan bumi, pengotoran udara yang menyebabkan terjadinya perubahan energi baik yang menuju atau yang keluar dari permukaan bumi.
Pertambahan jumlah penduduk dan segala kegiatannya tidak mungkin dicegah, kegiatan pembangunan tidak mungkin dihentikan. Lebih dari itu perubahan alam juga tidak mungkin dihindari, oleh karena itu perubahan cuaca dan iklim pasti terjadi, namun yang perlu diusahakan adalah agar perubahan tersebut sekecil-kecilnya sehingga tidak menjadi bencana.
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN
Lingkungan tidak dapat mendukung jumlah kehidupan yang tanpa batas. Kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan yang ada di dalamnya disebut daya dukung lingkungan. Sehubungan dengan daya dukung lingkungan, maka dunia tidak dapat menyangga jumlah manusia yang tanpa batas. Apabila daya dukung lingkungan itu terlampaui maka manusia akan mengalami berbagai kesulitan.
Daya dukung lingkungan ditentukan oleh banyak faktor, baik faktor biofisik maupun sosial-budaya-ekonomi. Kedua faktor itu saling mempengaruhi.
Faktor biofisik penting, karena menentukan daya dukung lingkungan ialah proses ekologi yang merupakan sistem pendukung kehidupan dan keanekaan jenis yang merupakan sumber daya gen, misalnya hutan adalah salah satu faktor ekologi dalam sistem pendukung kehidupan. Hutan melakukan proses fotosintesis yang menghasilkan oksigen yang kita perlukan untuk pernapasan kita.
Faktor sosial budaya juga mempunya peranan yang sangat penting, bahkan menentukan daya dukung lingkungan, sebab akhirnya manusialah yang menentukan apakah pembangunan akan berjalan terus atau berhenti.
DAFTAR PUSTAKA
Santoso, Budi. 1999. Ilmu Lingkungan Industri. Jakarta: Gunadarma