A. JENIS PENGOLAHAN
1. Pengolahan secara fisik
Pengolahan secara fisik tidak dapat dilakukan untuk banyak jenis limbah. Dalam pengolahan secara fisik, polutan akan dipisahkan dengan cara diendapkan. Hasil yang dicapai sangat terbatas dan memerlukan waktu yang cukup lama.
2. Pengolahan secara kimiawi
Pengolahan secara kimiawi dilakukan dengan menambahkan bahan-bahan kimia ke dalam air limbah. Dalam hal ini yang sangat penting adalah menentukan jenis bahan-bahan kimia yang diperlukan. Dalam pengolahan limbah secara kimiawi, waktu dan area yang diperlukan jauh lebih kecil dibandingkan pengolahan limbah secara fisik dan biologi. Air limbah yang mengandung zat-zat kimia termasuk logam berat, sangat tepat bila pengolahan limbah dilakukan secara kimiawi.
3. Pengolahan secara biologi
Pengolahan limbah secara biologi terutama memanfaatkan kerja mikroorganisme. Dalam pengolahan limbah secara biologi, polutan yang degradabel yang segera dapat dihilangkan. Polutan yang degredabel adalah makanan bagi bakteri, sehingga dalam waktu singkat bakteri akan berkembang biak dan menghabiskan makanan yang ada dalam air limbah. Proses penghancuran polutan secara biologi dapat dipercepat dengan memacu pertumbuhan bakteri.
B. SUMBER AIR LIMBAH
Untuk mengolah air limbah, selain data mengenai kepekatan limbah juga diperlukan data mengenai berapa rata-rata jumlah air limbah yang harus diolah. Agar jumlah air limbah yang akan diolah itu dapat diperkirakan, maka diperlukan data mengenai sumber air limbah. Data mengenai sumber air limbah dapat dipergunakan untuk memperkirakan jumlah rata-rata aliran air limbah dari berbagai jenis limbah.
Sumber utama air limbah rumah tangga berasal dari perumahan, daerah perdagangan, perkantoran, dan tempat rekreasi. Air limbah rumah tangga yang berasal dair daerah perumahan biasanya diperkirakan melalui jumlah limbah yang dikeluarkan per orang. Jumlah limbah yang dibuang(dalam liter per hari per orang).
Air limbah yang berasal dari industri sangat bervariasi tergantung dari jenis dan besar kecilnya industri tersebut. Untuk memperkirakan jumlah limbah yang berasal dari industri yang tidak mempergunakan proses basah sekitar 50 meter kubik per hektar per hari. Sebagai patokan dapat digunakan pertimbangan bahwa 85-95% dari jumlah air yang dipergunakan berupa air limbah, apabila industri tersebut tidak menggunakan hasil pengolahan air limbah untuk dapat dipergunakan kembali.
DAFTAR PUSTAKA
Santoso, Budi. 1999. Ilmu Lingkungan Industri. Jakarta: Gunadarma